RSS

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Showing posts with label berita. Show all posts
Showing posts with label berita. Show all posts

Thursday, May 12, 2016

Gempa Berkekuatan 5 SR Guncang Aceh Jaya





Gempa bumi berkekuatan 5,0 Skala Richter (SR) mengguncang kawasan Aceh Jaya. Gempa bumi ini tak berpotensi tsunami.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jumat (13/5/2016) melaporkan bahwa gempa terjadi pagi ini sekitar pukul 03.43 WIB.

Pusat gempa berada di 3.84 LS dan 92.50 BT, tepatnya di 365 kilometer sebelah barat daya Kabupaten Aceh Jaya. Ada pun pusat gempa tersebut berada pada kedalaman 10 kilometer.

Belum diketahui adanya korban luka atau kerusakan yang terjadi dalam peristiwa ini. BMKG melaporkan gempa tersebut tak menimbulkan tsunami.

Kisah Tragis Gajah Yani yang Mati Setelah Sepekan Dibiarkan Sekarat





Malang nasib Gajah Sumatera betina ini. Baru beberapa jam terekspos media karena ditengok Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, gajah bernama Yani ini mati. Sudah sepekan ia dibiarkan sekarat tanpa diketahui apa penyakitnya.

Rabu pagi (11/5/2016), Ridwan Kamil mendatangi Kebun Binatang Bandung, Jalan Tamansari. Ia memperoleh informasi ada gajah yang sakit di kebun binatang yang dikelola Yayasan Margasatwa Tamansari itu. Ridwan Kamil terlihat kaget melihat kondisi gajah berusia 37 tahun itu.

Badan Yani terlihat kurus. Matanya basah hingga berkerak, nafasnya terlihat sesak. Keempat kaki gagahnya kini lunglai tidak bergerak. Yani hanya menggerakkan belalainya, berusaha menggapai benda-benda di sekelilingnya. Tubuhnya sangat kotor. Matahari sangat kuat menyorot tubuhnya.




Saat itu, Emil panggilan akrab Ridwan Kamil sempat memberi minum Yani, sambil mengelus keningnya. Emil juga memerintahkan ajudannya menyiramkan seember air ke badan gajah. "Kapanasan, karunya (kepanasan, kasihan)," ucapnya.

Pengelola yang diwakili Sudaryo sebagai humas yayasan, baru datang setelah Emil mau pergi. Kepada wartawan dia mengaku, sudah setahun ini, memang tidak ada dokter hewan di Kebun Binatang Bandung. Namun ia menolak, dikatakan menelantarkan para binatang, khususnya Yani.

"Kami bukan tidak berusaha mencari dokter. Kami berupaya. Tapi kan ini bukan dokter hewan biasa. Ini satwa liar, harus khusus. Tidak gampang mencari dokter spesialis," akunya. Saat ini, kata Sudaryo, pihaknya hanya melakukan konseling kepada ahli gajah di Lampung.

Sore harinya, tim dokter hewan dari Pemkot Bandung dan BKSDA Jabar mendatangi Kebun Binatang. Mereka langsung menangani Yani. Sekitar 10 orang berusaha membalikkan badan Yani yang tergolek lemah. Saat dibalikkan, kondisi Yani semakin terlihat menyedihkan. Dari telinganya mengeluarkan darah dan sebagian kulit badannya mengelupas.




Yani langsung dipasangi infus dan diberi makan. Kakinya mulai bisa bergerak. Tim dokter juga mengambil sampel darahnya untuk diperiksa di laboratorium. Karena keterbatasan peralatan, tim dokter meminta bantuan dari dokter Taman Safari sore kemarin.

Namun kabar duka datang pukul 18.00 WIB. Yani tidak bisa bertahan. Hewan yang dilindungi itu mati.

Sebelumnya Sudaryo meminta kasus Yani tidak dibesar-besarkan. "Saya meminta jangan terlalu dibesarkan, satwa sakit dimana-mana juga ada, cuma memang seperti ini kondisi kami. Yang jelas ini tidak seperti kebun binatang yang pengurusnya bermasalah," tandasnya.

Kematian Yani, membuat Emil geram. Melalui akun media sosialnya ia menyerukan memboikot Kebun Binatang Bandung, dengan hastag #BoikotBonbinBDG. "Hastag tersebut bisa digunakan warga untuk mengingatkan kepada pengelola. Selama masyarakat tidak direspon, suarakan!" tegasnya.

Emil juga menegaskan akan mencari upaya hukum agar pengelolaan Kebun Binatang Bandung bisa dikelola secara profesional oleh pihak yang memang mumpuni. Selama ini Pemkot tidak bisa berbuat banyak untuk intervensi pengelola. Meski diakuinya sejak 2013, ia selalu melakukan komunikasi dengan pihak pengelola.

"Makanya dari awal saya sudah bilang, kalau tidak sanggup udah open aja ke investasi, kalau tidak bisa nyarinya, Pemkot ngebantuin. Dari awalnya juga saya sudah geregetan dan kesal," tegasnya. 

Wednesday, May 11, 2016

BNN: Hasil Tes Urine Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Negatif





Bupati Bengkulu Selatan (BS), Dirwan Mahmud, sudah dites urine oleh BNNP Bengkulu. Hasilnya, tes urine kepada orang nomor 1 di Kabupaten Bengkulu Selatan tersebut negatif.

"Hasilnya negatif, sudah keluar tadi sore," ujar Kasubag Humas, BNN, Kombes Slamet Pribadi, saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (11/5/2016).

Slamet mengatakan, meski hasilnya sudah keluar tetapi Dirwan tetap akan diperiksa terkait temuan sabu dan ekstasi di ruangannya. Menurut Slamet, Dirwan juga kooperatif dengan BNNP Bengkulu.

"Dia tetap akan diperiksa lagi dan yang bersangkutan sudah bersedia untuk datang jalani pemeriksaan lagi," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, BNNP dan Polres Bengkulu menemukan barang bukti sabu serta ekstasi di ruang kerja Dirwan Mahmud Selasa (10/5). Penggeledahan itu karena BNN mendapat informasi adanya penyalahgunaan narkoba di lingkungan Pemkab. Kepala BNN Komjen Budi Waseso juga mengatakan, sang bupati sering mengonsumsi sabu di kantornya.

"Tapi informasi itu kan sudah lama didalami oleh BNN Bengkulu. Akhirnya karena waktu itu barang buktinya dihilangkan, sekarang dicari. Karena informasinya, sering pakai (narkoba) di kantor,

Sumber : Detik.com

Monday, May 9, 2016

Ahok: Saya Jadi Saksi Sanusi, Kayaknya Mau Naik ke Pengadilan



Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyempatkan diri menampung keluh kesah warga Jakarta sebelum memenuhi panggilan KPK sebagai saksi kasus suap Raperda Reklamasi dengan tersangka M Sanusi. Ahok akan menyampaikan segala yang diketahuinya.

Seperti hari-hari biasanya, Ahok langsung menerima dan mendengarkan permasalahan warganya yang mengadu di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (10/5/2016).

Tak terlihat sedikit ketegangan di wajah Ahok. Rencananya, Ahok akan dimintai keterangan sebagai saksi bagi Ketua Komisi D DPRD DKI M Sanusi dan Presdir PT Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja, sekitar pukul 10.00 WIB.

Ahok mengaku tidak bisa memperkirakan apa yang akan ditanyakan penyidik KPK. Menurut dia, seputar teknis dalam pembahasan Raperda sudah dijelaskan oleh anak buahnya yang sudah dimintai keterangan oleh KPK seperti Kepala Bappeda Tuty Kusmawati dan Asisten Bidang Administrasi dan Lingkungan Hidup Setda DKI Gamal Sinurat.

"Saya nggak tahu, pasti  ditanyain prosesnya. Saya kan kalau soal teknik harusnya nggak pakai nanya ke saya, yang teknis kan sudah Ibu Tuti, Pak Gamal kan sudah dipanggilin, 4-5 kali itu malah, sudah lebih dari cukup, sudah khatam itu," ujar Ahok.

Ahok tidak banyak melakukan persiapan untuk menghadapi pemeriksaan penyidik KPK. Meski begitu, Ahok telah mengosongkan jadwal hari ini. Selain menampung keluh kesah warganya, Ahok menyempatkan diri menerima kunjungan mahasiswa program S2 University of Cilorado Boulder.

"Yang pasti saya dipanggil untuk jadi saksi melengkapi berkasnya Sanusi, dan Ariesman. Kayaknya mau naik ke pengadilan. Kalau ditanya apa saja pasti akan saya sampaikan apa yang saya tahu akan saya sampaikan, saya akan melengkapi," ujarnya.

"Jadi kalau menduga-duga saya nggak berani. Nanti urusan KPK, dia yang lebih tahu, ada apa, kuorum gitu kan, saya nggak bisa duga," lanjut dia.

Ahok lalu masuk ke kantornya untuk memulai aktivitas sebelum bersiap-siap berangkat ke kantor KPK.

Sumber : Detik.com

Soal Paus Hingga Viagra, Ini Komentar Kontroversial Presiden Baru Filipina




Wali Kota Davao, Rodrigo Duterte, yang kontroversial dipastikan memenangi pemilihan presiden Filipina. Sosok garis keras Duterte selama ini dikenal akan pernyataannya yang blak-blakan dan kasar.

Menjabat sebagai Wali Kota Davao selama tujuh periode sejak tahun 1988, Duterte yang berusia 71 tahun ini, dikenal sebagai sosok yang tegas dan keras dalam memimpin. Bahkan majalah TIME pada tahun 2012 lalu menjuluki Duterte yang juga pernah menjadi pengacara ini sebagai 'The Punisher'.

Namun tak sedikit komentarnya menuai kritik karena dianggap provokatif dan kontroversial. Mulai dari Paus Fransiskus hingga korban pemerkosaan pernah disinggung Duterte secara tidak sopan dalam berbagai komentarnya kepada publik beberapa waktu terakhir.

Demikian rangkuman lima pernyataan kontroversial Duterte yang memicu kritikan seperti dilansir AFP dan CNN, Selasa (10/5/2016):

Lelucon Soal Pemerkosaan

Duterte menjadi fokus pemberitaan internasional ketika berkomentar soal kasus pemerkosaan dan pembunuhan misionaris asal Australia, Jacqueline Hamill, saat krisis penyanderaan melanda penjara Davao tahun 1989 silam. Komentar kontroversial itu dilontarkan dalam rangkaian kampanye kepresidenannya pada April lalu.

"Mereka memperkosa seluruh wanita. Ada anggota kelompok Kristen asal Australia ini. Ketika mereka mengeluarkan mereka, saya melihat wajahnya dan saya berpikir, anak pelacur, kasihan. Mereka memperkosanya, mereka bergiliran. Saya marah karena dia diperkosa, tapi dia sangat cantik. Saya pikir, Wali Kota seharusnya yang pertama'," ucap Duterte yang memicu banyak kecaman.

Duterte awalnya menolak minta maaf dan malah menyerukan kepada Duta Besar Amerika Serikat dan Australia, dua sekutu dekat Filipina, untuk 'menutup mulut' mereka. Meskipun kemudian, Duterte meminta maaf atas pernyataannya itu dan menyebut pernyataannya itu hanyalah 'obrolan laki-laki'.

Tapi kemudian dia menyatakan: "Tidak ada keinginan untuk tidak menghormati wanita dan pihak-pihak yang menjadi korban kejahatan mengerikan ini. Kadang-kadang mulut saya tidak begitu baik."

Paus Fransiskus Diminta Pulang

Saat Paus Fransiskus berkunjung ke Filipina pada Januari 2015 lalu, kota Manila dipadati massa dan memicu kemacetan di sejumlah ruas jalan. Ketika terjebak kemacetan di Manila selama berjam-jam, Duterte melontarkan kekesalannya pada Paus dengan kata umpatan.

"Dibutuhkan waktu 5 jam bagi kami untuk bergerak dari hotel menuju bandara. Saya tanya, siapa yang datang. Mereka bilang, ada Paus (Fransiskus). Saya ingin meneleponnya. 'Paus, anak pelacur, pulanglah. Jangan datang ke sini lagi'," ucapnya saat berpidato dalam kampanye November tahun lalu.

Atas pernyataan bernada umpatan terhadap Paus Fransiskus itu, Duterte kemudian mengirimkan surat permintaan maaf secara langsung kepada Paus di Vatikan. Dalam tanggapan yang dibocorkan kepada media, Paus menerima permintaan maaf Duterte dan mendoakannya.

Jasad Pelaku Kriminal Akan Dimakan Ikan

Salah satu fokus Duterte dalam kampanyenya, dan juga selama kepemimpinannya di Davao ialah penegakan hukum. Dia berulang kali menegaskan akan menindak tegas setiap pelanggar hukum.

"Saya tidak ingin melakukan tindak kriminal, tapi jika diizinkan, Tuhan menempatkan saya (menjadi presiden), waspadalah. 1.000 (orang yang dibunuh) akan menjadi 100.000 (orang). Itu akan membuat ikan-ikan di Manila Bay gemuk. Saya akan membuang jasad mereka di sana," tegas Duterte dalam wawancara sebuah media pada Juni 2015 lalu.

Pernyataan Duterte itu merujuk pada rencananya untuk memerangi tindak kriminal dengan membunuh setiap pelakunya.

Lupakan Hak Asasi Manusia

Tidak hanya menegaskan soal pembunuhan para pelanggar hukum, Duterte juga melontarkan komentar kontroversial soal HAM. Di hadapan publik, Duterte seolah mengabaikan undang-undang HAM yang berlaku di negara tersebut. Filipina sendiri ikut menandatangani Deklarasi HAM PBB tahun 1948 silam.

"Lupakan undang-undang HAM. Jika saya berhasil masuk ke istana kepresidenan, saya akan melakukan hal yang telah saya lakukan saat menjadi Wali Kota. Kalian para pengedar narkoba, perampok bersenjata, pemalas, Anda lebih baik keluar. Karena sebagai Wali Kota, saya akan membunuh Anda," tegasnya dalam kampanye terakhirnya pada Sabtu (7/5).

Pendekatan garis keras Duterte terhadap pelaku kriminal, diklaim telah menurunkan angka kriminalitas di Davao yang sebelumnya sangat tinggi. Namun seiring reputasinya, Duterte sempat dituding terlibat praktik pembunuhan melanggar hukum, yang dilakukan kelompok pembunuh bayaran terkoordinasi.

Dalam tayangan langsung televisi setempat tahun lalu, Duterte sempat mengakui dirinya tergabung dalam 'skuad kematian'. Namun beberapa waktu kemudian, dia mencabut pernyataannya dalam konferensi pers dan menegaskan: "Tidak ada skuad kematian di Davao."

Komentar Soal Viagra

Duterte memiliki tiga anak dari pernikahan pertamanya dengan Elizabeth Zimmerman, yang kemudian dianulir. Kini, Duterte memiliki pasangan yang tinggal serumah dengannya namun tidak dinikahi secara resmi, bernama Cielito Avancena alias Honeylet.

Terlepas dari itu, Duterte mengakui kepada publik dirinya memiliki banyak kekasih lainnya, bahkan dia sempat menyebut tiga kekasih. Saat berbicara di hadapan asosiasi pebisnis Filipina pada April lalu, Duterte melontarkan komentar vulgar soal penis.

"Saya terpisah dari istri saya. Saya tidak impoten. Apa yang harus saya lakukan kalau begitu? Membiarkannya menggantung begitu saja? Ketika saya meminum Viagra, itu berdiri," ucap Duterte dalam pernyataannya yang seolah mempertahankan reputasinya sebagai pria playboy.


Sumber : Detik.com

Sunday, May 8, 2016

Berita Wanita Melahirkan Ular Bikin Geger







Pernah baca berita soal wanita melahirkan ular yang sempat bikin heboh warga Filipina, pada Februari lalu?
Jangan buru-buru percaya, karena belakangan beredar kabar di media sosial dan sejumlah situs berita, bahwa berita itu hanya hoax atau berita bohong.
Kisah yang asalnya tersebar melalui akun Facebook dari radio Bombo Radyo Koronadal, sebuah stasiun radio lokal di Filipina, itu, muncul pada 16 Februari 2016.
Dalam postingan di akun itu, disebutkan bahwa seorang wanita berusia 37 tahun di Kota Koronadal, tiba-tiba hamil

Dengan foto, video wawancara, ribuan pembaca postingan di Facebook pun terlanjur percaya bahwa berita ini asli.
Nah, belakangan, situs Hoax or Fact, menyebut bahwa berita ini hanyalah berita palsu atau hoax.
Kasus ini kemudian terungkap setelah polisi ikut turun ke lapangan untuk menyelidiki kebenarannya.
Polisi menemukan fakta bahwa perempuan itu hanya mengarang cerita, untuk menutupi usaha aborsinya.
Ia menyebar berita itu seolah-olah agar dia kena santet ilmu hitam, melahirkan ular, lalu dibunuhnya.
Ujung-ujungnya, ia bisa menutupi aborsinya, yang tentu saja bisa membawanya ke sel tahanan.
Televisi Aksyon 5 juga menyangkal soal kabar berita di wawancara tersebut.
Dalam wawancara itu sebetulnya adalah wawancara bahwa mereka menanyakan apakah berita melahirkan ular itu benar atau tidak.
.
Nah, dalam berita disebutkan, wanita itu mengaku melahirkan sesosok janin yang mirip ular.
Wanita itu kemudian mengaku membunuh janin itu dengan tongkat jimat, lalu membakarnya.
Dalam akun itu, juga disertakan foto seekor ular yang disebut sebagai ular yang dilahirkan oleh wanita tersebut.
Radio ini juga menyertakan sebuah rekaman video wawancara dengan orang tua dari wanita itu.

Nah, dalam wawancara, si ibu yang bernama Aling Perla tetap bersikukuh bahwa cerita itu benar terjadi. Ini karena Aling berusaha membohongi polisi, agar anaknya tidak ditangkap.

Sumber : Bangka POS

Friday, May 6, 2016

Jaga Ketahanan Pangan, Pemerintah Bangun 13 Bendungan




Ketahanan pangan yang dicita-citakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak akan tercapai tanpa ketersediaan infrastruktur pendukung yang memadai. Agar cita-cita tersebut bisa tercapai, pemerintah  menyediakan bendungan baru dan saluran irigasi baru di berbagai kawasan lumbung pangan di seluruh Indonesia.

Lewat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), akan dibangun sekitar 49 bendungan multifungsi baru dalam lima tahun.

13 bendungan diantaranya dibangun sejak 2015 dengan total volume tampung air sebesar 894,2 juta meter kubik yang dapat digunakan untuk beragam manfaat dari mulai mengairi saluran irigasi yang melayani 63.471 hektar lahan pertanian, menyediakan 13,89 meter kubik per detik air baku, mengurangi potensi banjir hingga 2.712 meter kubik per detik, dan listrik 27,93 MWA.

Ketiga belas bendungan baru yang telah dimulai tersebut adalah Bendungan Keureto di Provinsi Aceh, Muara Seigong di Kepulauan Riau, Karian di Banten, Logung di Jawa Tengah, Telaga Waja di Bali, Tapin di Kalimantan Selatan, Passeloreng di Sulawesi Selatan, Lolak di Sulawesi Utara; Raknamo dan Rotiklod di NTT, serta Tanju, Mila, dan Bintang Bano di NTB.

Tak hanya bendungan, di tahun 2015 Kementerian PUPR juga membangun saluran irigasi baru yang melayani 186,43 hektar lahan persawahan mencakup irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi tambak, dan irigasi air tanah  yang pekerjaannya tersebar di 13 provinsi lumbung pangan nasional meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah

Selain penanganan irigasi, Ditjen SDA juga berhasil merealisaikan program pembangunan 67,02 km pengaman pantai, 304,71 km pengendali banjir, dan 52 buah pengendali sedimen/lahar. Proyek pembangunan sodetan pengendali banjir Jakarta dari Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur pun juga mendapat perhatian serius mulai 2015.

Untuk memuluskan seluruh program tersebut, Ditjen SDA memanfaatkan anggaran yang dialokasikan tahun 2015 sebesar Rp 56,97 triliun dari total pagu anggaran Kementerian PUPR 2015 sebesar Rp 118,5 triliun.

Sumber : Detik

Thursday, May 5, 2016

Di Hadapan Anak-anak, Muhaimin Cerita Soal Ibunya yang Belum "Pikun" di Usia Senja




Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar mengungkap rahasia ibunya yang ingatannya masih jernih meski sudah berusia 74 tahun. Cerita Muhaimin diungkapkannya di hadapan anak -anak Nusantara Mengaji, sebuah gerakan bersama untuk menamatkan kitab suci Al Quran.
Muhaimin mengatakan, ibunya masih mengingat jelas tanggal-tanggal penting, hal-hal bersejarah, bahkan informasi yang didapatkan dari buku meski sudah berusia senja.
"Saya tanya, hafalan ibu kok bisa lebih kuat dari saya?" ujar Muhaimin dalam acara Nusantara Mengaji di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Kamis (5/5/2016).
Padahal kata Muhaimin, makanan ibunya saat muda tidak terlalu bergizi. Namun, ingatannya masih kuat, bahkan lrbih dari dirinya. Ternyata, kata Muhaimin, rahasianya adalah rutin membaca Al Quran.
"Jadi, otak kiri dan otak kanan adik-adik bisa lebih segar, mudah hafal, tidak cepat pikun, sering-sering baca Al Quran," kata Muhaimin.
Muhaimin merupakan penggagas gerakan Nusantara Mengaji. Targetnya adalah menamatkan pembacaan Al Quran secara serentak di sejumlah kota di Indonesia dalam satu malam, dimulai tanggal 7 hingga 8 Mei 2016.
Acara ini akan disiarkan langsung dari Jember, Jawa Timur, di televisi swasta.
"Dulu Utsman bin Affan, sahabat nabi (Muhammad SAW), pernah seumur hidup beliau mengkhatamkan 300 ribu kali sendirian. Mestinya kita seluruh indonesia ini bisa dengan jumlah penduduk yang besar ini," kata Muhaimin.

Gerindra-PKS Bangun Koalisi, Usung Sandiaga Jadi Penantang Ahok?

Gerindra-PKS Bangun Koalisi, Usung Sandiaga Jadi Penantang Ahok?

 Foto: Ilustrator: Mindra Purnomo

Jakarta - Partai Gerindra dan PKS DKI Jakarta ingin berkoalisi untuk Pemilu Gubernur DKI 2017. Lalu siapakah tokoh yang akan diusung mereka sebagai cagub untuk melawan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKS DKI Syakir Purnomo menyatakan pihaknya mengapresiasi pengerucutan nama kandidat cagub yang dilakukan Partai Gerindra DKI. Ada tiga nama yang dimunculkan Gerindra sebagai kandidat cagub, yakni Sandiaga Uno, Yusril Ihza Mahendra, dan Sjafrie Sjamsoeddin.

"Kita menghargai ketetapan internal Gerindra DKI. Kalau nanti akhirnya sebagai mitra koalisi menyetujui juga, kita akan sama-sama menerima tokoh yang menjadi pilihan bersama," tutur Syakir kepada detikcom, Kamis (5/5/2016).

Sebenarnya, PKS juga tengah berproses menjaring nama-nama kandidat cagub DKI 2017. Kini nama-nama tersebut sedang diserahkan ke Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS. Belum ada keputusa dari DPTP PKS soal nama yang akan diusung.

Namun demikian, antara nama-nama kandidat cagub dari PKS dengan nama-nama kandidat cagub dari Gerindra ada kesamaan. Keduanya sama-sama memasukkan nama Sandiaga Uno, pria berlatar belakang pengusaha yang menjabat Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra.

"Kalau dari PKS, ada nama eksternal yang sama dengan nama yang dimunculkan internal Gerindra, yakni Sandiaga Uno," kata Syakir.

Memang belum ada keputusan final soal siapa gerangan cagub yang akan diusung PKS-Gerindra untuk menjadi penantang Ahok. Namun nama Sandiaga mengemuka baik di Gerindra maupun di PKS.


(dnu/van)

Wednesday, May 4, 2016

TERBARU: Ini "Versi Lengkap" Terbunuhnya Feby Kurnia Mahasiswi UGM di Toilet

Tak berselang lama demonstrasi mereda di gedung rektorat Universitas Gadjah Mada, mahasiswa kaget mendengar temuan Feby Kurnia (19).

Mahasiswi jurusan Geofisika Fakultas MIPA asal Batam itu ditemukan di dalam toilet Gedung S2 dan S3 FMIPA UGM, Yogyakarta pada Senin (2/5/2016) petang.

Mayat mahasiswi itu diduga kuat korban pembunuhan sebab ada bekas jeratan di leher. Menurut informasi, Feby sudah meninggal sejak empat hari lalu sebelum ditemukan.



Bau Busuk

Senin sore, petugas keamanan kampus Sutriyadi merasakan ada kejanggalan di toilet lantai lima Gedung MIPA, muasal bau bangkai. Saat hendak dibuka, toilet terkunci dari dalam.

"Ketika sedang memeriksa gedung pada sore hari sekitar pukul 18.30 WIB, ia mencium bau yang tidak sedap," ungkap petugas keamanan UGM, Setya Hadi, teman Sutriyadi.

Sutriyadi lalu memanggil Setya dan rekan lainnya untuk memeriksa ada apa di dalam toilet, tapi pintu tak bisa dibuka karena dikunci dari dalam.

"Pintu terkunci dari dalam, kami intip ada hitam-hitam. Kami langsung curiga ada yang enggak beres," sambung Setya.

Setelah beberapa kali gagal mendobrak pintu toliet, mereka kemudian turun dan menghubungi petugas keamanan dari sektor barat pusat.

Jumlah petugas keamanan yang datang ke toilet bertambah. Saat melongok ke dalam mereka mendapatkan sesosok mayat perempuan dalam posisi terduduk.
 





"Kami berempat langsung turun dan menghubungi pihak berwajib," ujar dia.

Polisi yang datang ke tempat kejadian perkara langsung melakukan mengidentifikasi jasad yang sebelumnya tidak dikenal itu.

Setelah beberapa jam melakukan identifikasi, petugas mendapatkan informasi jasad perempuan tersebut mengarah ke Feby Kurnia, mahasiswi semester dua UGM.

"Dari identitas yang kami temukan, korban bernama Feby Kurnia," ungkap Dir Reskrimum Polda DIY, Kombes Hudit Wahyudi di lokasi.

Kamera Pengawas Mati

Hasil identifikasi sementara, polisi menemukan jeratan di leher korban. Petugas menduga korban telah meninggal empat hingga lima hari sebelum ditemukan.

Saat ditemukan kondisi mayat sudah dalam keadaan tidak sempurna dan membusuk.

Kombes Hudit mengungkapkan, berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan pihaknya menduga ada unsur pembunuhan terhadap Feby.






"Luka tidak terlihat jelas. Penyebab kematian secara pasti nanti akan bisa dilihat nanti setelah keluar hasil otopsi," terang Hudit.
Di dekat jasad korban, polisi menemukan adanya beberapa botol serta beberapa benda yang diduga milik korban.

Sedangkan untuk masalah pintu toilet yang terkunci polisi belum dapat mematikan apakah di kunci dari luar atau dari dalam.

Dirinya menerangkan, di area dekat toilet terdapat kamera pengawas, namun dalam keadaan mati.





Kasus penemuan jasad mahasiswi yang diiringi dugaan adanya pembunuhan itu selanjutnya akan ditangani oleh Polres Sleman dengan bantuan Polda DIY.


"Mohon doanya segera terungkap, karena ini menyangkut nyawa orang lain," ujar dia.
Baju Korban Dikenal

Korban sebelumnya dilaporkan menghilang oleh rekan-rekannya sesama mahasiswa. Laporan menghilangnya Feby disampaikan ke Polsek Mlati, Sleman, Kamis (28/4/2016) sore.

Salah satu rekan sekelas korban, Sabrina, mengenali jasad Feby dari pakaian yang melekat di tubuhnya. "Saya kenal persis dengan tas sama bajunya," ujar dia sambil menangis.

Sabrina mengutarakan, ia dan rekan satu kelas terakhir kali berkontak dengan Febt pada Kamis (28/4/2016) pagi. Saat itu korban akan berangkat kuliah tapi tak terlihat di dalam kelas.
"Kami kira awalnya ketiduran," tambah Sabrina.
 
 

 


 
Pria diduga pembunuh Feby Kurnia sudah diamankan.

Kecurigaan muncul karena hingga sore Feby tidak ada kabar. Pada Jumat (29/4/2016), rekan satu kelas Feby mencoba mencarinya dan sempat menghubungi lewat pesan pendek dan telepon.

Rekan-rekan Feby sempat berkoordinasi dengan kepolisian untuk mencari Feby dengan melacak nomor telepon genggamnya, namun satu kali ditelpon justru seorang pria yang mengangkat.

"HP-nya terlacak di Jalan Parangtritis," terang Sabrina.
Setelah dilakukan pemeriksaan sementara oleh pihak kepolsian, jasad korban kemudian dibawa ke RSUP dr Sardjito. Kini beredar kabar pembunuh Feby sudah ditangkap.

Bukan Tulisan Korban

Kematian Feby begitu membekas di benak ibunya, Nurcahaya Ningsih (48). Ia merasa janggal dengan pesan pendek yang dikirim dari nomor ponsel Feby.

Bahasa yang digunakan di pesan singkat itu terasa asing. "Bahasa yang digunakan tak biasa dipakai anak saya," kata Nurcahya kepada Tribun Jogja, Selasa (3/5/2016).

Nurcahaya menerima pesan singkat terakhir dari ponsel Feby pada Jumat (29/4/2016), bertepatan keluarga di rumah mendapatkan kabar dari penjaga kost bahwa Feby tidak pulang.

Kejanggalan pesan singkat itu terlihat dari pilihan kata Feby yang menyebut dirinya "by", biasanya Feby tak menuliskan kata seperti itu.

"Biasanya hanya menulis Feby, enggak pernah By," imbuh Nurcahaya.
Kejanggalan lain, menurut Nurcahaya, Feby kerap singkat ketika membalas pesan, tak pernah panjang. Sementara pesan terakhir terlalu panjang.

Informasi yang dihimpun Tribun Jogja, Feby terpantau keluar dari kos untuk kuliah pada Kamis (28/4/2016) dan ditemukan sudah tewas pada Senin (2/5/2016) malam.